Oleh : Aris Munandar, S.kom.I
Rasulullah SAW bersabda” Dalam hadist, “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam melarang seseorang minum sambil berdiri.” Qotadah berkata, “Bagaimana dengan makan?” Beliau menjawab: “Itu lebih buruk lagi.” (HR. Muslim dan Tirmidzi)
Kemuliaan Islam terletak pada kasih sayang dan menjaga muslim ke jalan yang lurus karena Islam sudah mengatur dari perkara yang kecil sampai yang besar dalam kehidupan muslim diantaranya hikmah larangan makan dan minum sambil berdiri menurut penelitian dari ahli kesehatan bahwa ketika kita makan dan minum sambal berdiri dapat meningkatkan asam lambung jika kita biasakan bmakan dan minum sambal berdiri. ”Adab makan dalam Islam ternyata memiliki hikmah tersendiri,”kata Spesialis Saraf RS PKU Muhammadiyah Bantul dr Ana Budi Rahayu, SpS.
Bila seseorang makan sambil berdiri, akan terjadi reflux asam lambung, asam lambung akan naik ke esofagus dan membuat sel-sel kerongkongan teriritasi. Hal ini dikarenakan pH asam lambung yang sangat asam (pHnya 1-2,5), Hal ini ditandai dengan gejala panas terbakar yang menyesak di dada heartburn.
Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani mengatakan, “Minum dan makan sambil duduk itu lebih sehat, lebih selamat dan lebih sopan. Ini karena apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus secara perlahan dan lembut. Adapun minum sambil berdiri, akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus dan menabraknya dengan keras.
Jika hal ini terjadi berulang kali dalam waktu lama, dapat menyebabkan melar dan jatuhnya usus sehingga mengakibatkan disfungsi pencernaan. Rasulullah Shallallahu ‘Alahi Wasallam berdiri, itu dikarenakan ada sesuatu yang menghalangi beliau untuk duduk, seperti penuh sesaknya manusia pada tempat-tempat suci, tapi bukan merupakan kebiasaan.
Maka dari itu kita sebagai muslim untuk menjaga kesehatan kita dengan cara makan dan minum sambil duduk. Waallahu’a’alambisshowaab.
Beri Komentar